MICROCONTROLLER
I PENDAHULUAN
II.2.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang menginginkan segala sesuatu yang tampak
bersih dan indah, salah satunya kebersihan lingkungan. Banyak manusia yang
sadar dan banyak pula yang belum sadar akan kepeduliannya terhadap kebersihan
lingkungan disekitarnya, hal tersebut dapat direfleksikan seperti masih
banyaknya sampah yang berceceran di jalan dan juga di taman kota. Keadaan
tersebut tentunya meresahkan bagi pengguna fasilitas publik.
Tempat sampah
yang sudah disediakan oleh instansi kebersihan hanya menjadi hiasan bisu
dijalanan yang tidak terurus dan tidak menarik. Mungkin hal tersebut juga
menjadi faktor yang menyebabkan manusia enggan untuk membuang sampah. Berkaca
dari hal tersebut kesadaran setiap individu akan kebersihan lingkungan sangat
diperlukan dan lebih ditingkatkan.
Dalam
meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, kadang
memerlukan cara yang unik agar tiap-tiap individu tertarik, sehingga tak segan
untuk membuang sampah pada tempatnya. Cara unik tersebut yaitu dengan membuat
Tempat Sampah Pintar “Smart Trash Bin”. Ini adalah sebuah tempat sampah pintar
untuk sampah kering yang tutup tempat sampahnya dapat terbuka sendiri dan
ketika sampah sudah dimasukkan serta tutup tempat sampah tertutup dengan
sendirinya, sesaat itu pula akan menyampaikan sebuah pesan tentang menjaga
lingkungan yaitu “Terima kasih karena telah membuang sampah pada tempatnya.
Jaga selalu lingkungan disekitar anda.”
II.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana membuat Tempat
Sampah Pintar?
Bagaimana cara mengatur serta
menyelaraskan masukan dan luaran pada Tempat Sampah Pintar?
Bagaimana pengaplikasiannya
pada lingkungan masyarakat ?
II.2.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan
masalah yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
Smart Trash Bin sebagai inovasi
dari tempat sampah yang sudah ada, dengan wujud dan operasional yang menarik.
HC-SR 04 sebagai pendeteksi
objek dengan jarak tertentu yang dapat diatur sesuai keinginan.
II.2.4 Tujuan
Tujuan
dari pembuatan alat ini adalah merancang dan membuat sistem kerja tempat sampah
otomatis menggunakan komponen- komponen masukan dan luaran yang sudah
diselaraskan agar dapat bekerja sesuai dengan harapan dan dapat mudah
dioperasikan.
II METODOLOGI
II.1 Studi Pustaka Komponen
II.1.A Arduino Uno
Arduino merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber terbuka
baik piranti keras maupun piranti lunaknya. Pengertian awam, Arduino merupakan
komputer kecil yang dapat di program untuk memproses masukan dan luaran antara
modul itu sendiri dengan komponen eksternal yang dihubungkan dengannya. Arduino
memiliki kompilator program tersendiri menggunakan bahasa C++ yang dilengkapi
dengan program pustaka yang memudahkan para pengguna untuk merancang suatu
program. Perangkat kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain
sederhana dengan Atmel AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta
luaran yang langsung terpasang pada papan utamanya.
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino Uno dengan
tipe terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin masukan/luaran
(yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM output), 6 analog input, keramik
resonator 16MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan tombol reset, memuat
semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler. Arduino R3 dapat
dihubungkan langsung ke komputer dengan kabel USB atau dengan mencatu dengan
catu daya.
II.1.B HC SR-04
Sensor HC SR-04 merupakan salah satu
sensor yang digunakan untuk mendeteksi jarak. Berbeda dengan sensor jarak yang
menggunakan inframerah, pada sensor HC SR-04 menggunakan sebuah gelombang
ultrasonik sebagai pendeteksinya. Memanfaatkan pancaran gelombang ultrasonik
dengan frekuensi 40Hz dengan bentuk gelombang cincin yang akan membentuk sudut
15° dari pusat pancaran yang kemudian ditangkap kembali untuk diproses guna
mengetahui jarak yang dideteksi.
Gelombang Ultrasonik HC
SR-04.
Dengan jarak pembacaan jarak
dari 2cm hingga 400cm, pembacaan jarak akan sesuai dengan kenyataan apabila
menggunakan rumus perhitungan yang tertera pada datasheet HC SR-04 yaitu cm =
uS/58 atau inch = uS/148.
Pengaktifan Trigger HC
SR-04.
Sesuai pada gambar di atas
pengaktifan trigger pada sensor HC SR-04 harus disesuaikan dengan anjuran dari
datasheet, bahwa cukup mengaktifkan trigger selama 10 uS kemudian dinonaktifkan
hingga proses pemancaran gelombang ultrasonik dari transmitter lalu ditangkap
oleh receiver/echo selesai. Proses tersebut dianjurkan berlangsung selama 60mS
agar proses pembacaan tidak lebih/kurang, sehingga nilai yang akurat
didapatkan.
Modul Sensor HC SR-04.
II.1.LED
LED (light
emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang mampu memancarkan cahaya
monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini
termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan
semikonduktor yang dipakai. Sama seperti dioda normal, Led terdiri dari sebuah
chip yang diisi penuh, atau didopping untuk menciptakan sebuah struktur yang
disebut P-N Junction. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh
karena itu warnanya bergantung dari selisih pita energi dari bahan yang
membentuk P-N junction.
Tak
seperti lampu pijar atau neon, Led memiliki kecendrungan pada polarisasinya.
Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (P-N) dan hanya akan menyala bila
diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang
hanya akan mengalirkan arus listrik dari satu arah dan tidak berbalik.
Karakteristik chip LED pada umumnya sama dengan karakteristik dioda yang hanya
memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun, bila diberi
tegangan yang terlampau besar , LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan
adalah tegangan maju.
III DIAGRAM
IV PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan
perancangan, pembuatan, serta pengujian dan analisis pada Tugas Akhir ini,dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
Sensor HC SR-04 tidak
mengutamakan pendeteksian pada manusia, melainkan hewan dan objek lain selama
mampu memantulkan kembali gelombang ultrasonik yang telah dipancarkan oleh
transmitter sebesar 40Hz.
Pemantulan gelombang
ultrasonik dari objek dibatasi dengan sudut pancaran gelombang ultrasonik
sebesar 15° dari transmitter, sehingga tidak dari segala sudut gelombang
ultrasonik mampu dipantulkan kembali.
Kemampuan solenoid dalam
mendorong/menarik beban dibatasi dengan spesifikasi dari jenis-jenis
solenoidnya, pada solenoid motorized tidak tertera beban maksimal hanya
tegangan dan arus saja.
Modul perekam suara ISD 1760
mampu merekam dengan durasi yang telah tertera pada datasheet, bisa merekam
lebih dari satu kalimat berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar